Universitas Padjadjaran melalui Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan mengembangkan karamba jaring apung (KJA) di pesisir Pantai Timur Pangandaran. Keramba yang menjadi implementasi hibah Matching Fund Kedaireka ini tidak hanya dikembangkan budi daya, tetapi juga menjadi media pembelajaran dan pengembangan wisata edukasi di Pangandaran. Dekan FPIK Unpad Dr. Sc. Agr. Yudi Nurul Ihsan, M.Si., menjelaskan, ada tiga komoditas perikanan yang dikembangkan di KJA. Tiga komoditas tersebut yaitu lobster, kerapu, dan bawal bintang. Komoditas tersebut merupakan komoditas unggulan perairan Indonesia. “Kita fokus di lobster karena menjadi salah satu ikhtiar menyelesaikan masalah lobster di Indonesia. Karena itu, budi daya lobster menjadi suatu penelitian FPIK Unpad,” kata Yudi saat mendampingi Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti beserta pimpinan universitas dan fakultas melakukan panen lobster dan kerapu di dermaga KJA FPIK Hebat, Pangandaran, Minggu (27/3/2022). Selain budi daya, KJA Intan juga dilengkapi dengan kolam khusus untuk pelatihan menyelam (diving). Yudi menjelaskan, kemampuan menyelam menjadi keterampilan wajib khususnya mahasiswa Prodi Ilmu Kelautan. Untuk itu, lokasi ini menjadi sarana untuk pelatihan menyelam mahasiswa. Dalam perkembangannya, kolam latihan ini tidak hanya digunakan mahasiswa FPIK Unpad. Beberapa mahasiswa kelautan dari perguruan tinggi lain pun ada yang melakukan latihan di kolam tersebut. “Kita sudah punya dosen yang memiliki sertifikat diving internasional,” kata Yudi. Selain itu, KJA Intan juga menjadi wahana riset pengembangan instrumen kelautan. Riset tersebut dimotori Dosen Departemen Kelautan Noir Primadona Purba, M.Si. Bersama tim, Noir telah mengembangkan instrumen pengukuran data karakteristik perairan secara berkala. Noir menjelaskan, instrumen yang dikembangkan di KJA tersebut memiliki kemampuan untuk mengukur parameter oseanografi dan klimatologi. Data yang diperoleh dari instrumen tersebut dapat menjadi data primer yang bisa diakses secara berkala melalui perangkat komputer. Yudi mengatakan, selain wahana tersebut, KJA juga tengah dikembangkan menjadi rumah makan terapung. Menurutnya, rumah makan tersebut akan menjadi rumah makan apung pertama di wilayah Pangandaran. Usai memanen lobster dan kerapu, Rektor mengapresiasi pengembangan KJA oleh FPIK Unpad. “Contoh baik ini menginspirasi kita, mudah-mudahan fakultas lain dengan cara berbeda dapat mengembangkan tridarma terintegrasi inovasi, kemitraan, dan komersialisasi. Ini menjadi model yang bisa kita laksanakan,” ujarnya.