
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan bersama dengan Rektor Universitas Padjadjaran dan Bupati Pangandaran

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan memberikan pidato dalam acara Peletakan Batu Pertama kampus PSDKU Unpad Pangandaran.
Pangandaran, – (31/03) Bermula dari gagasan pemerintah provinsi Jawa Barat yang ingin meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi dan dilatarbelakagi oleh pendidikan tinggi world class seperti UNPAD, ITB, dan IPB. Gunernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan menyatakan pendidikan tinggi di Jawa Barat menjadi rebutan semua masyarakat Indonesia, jarang orang Jawa Barat mencari kampus di Sumatra, di Kalimantan, di Sulawesi tetapi seluruh masyarakat di Indonesia mencari kampus di Jawa Barat dari pulau Jawa secara umum. Hal itu kemudian berdampak pada perebutan kursi kampus yang lebih ketat di banding provinsi-provinsi yang lain, dampaknya juga tentu mengganggu angka partisipasi masyarakat Jawa Barat. Oleh karena itu, salah satu cara untuk meningkatkan partisipasi itu adalah dengan membuat kampus baru atau lokal-lokal baru dan dibuatlah rencana untuk menegrikan kampus-kampus swasta pada asalnya, yang pertama ada Unsil atau Universitas Siliwangi dan yang kedua ada Unsika atau Universitas Karawang yang menjadi negeri. Dua-duanya dibantu dengan diberikan 30 hektar oleh provinsi Jawa Barat. Kemudian berikutnya ada evaluasi, program untuk menegrikan kampus swasta dihentikan terlebih dulu. Kemudian muncul program baru yaitu yang aslinya bernama PDD, yaitu Perguruan Tinggi di Luar Domisili yang dirancang untuk tiga kampus yang pertama ITB di Cirebon, yang kedua IPB di Sukabumi dan yang ketiga Unpad di Pangandaran.
Unpad di Pangandaran sendiri menyusul karena rintisan di Sukabumi sudah ada sebelumnya, yanki lahan yang sudah ada sebelumnya begitupun dengan Cirebon juga sudah ada lahan sebelumnya ketika akan ada PDD sehingga situasinya lain. Tetapi adanya respon dari Bupati Pangandaran membedakan urusan lahan, yang mana di Cirebon dan Sukabumi langsung diadakan oleh pemerintah provinsi, sementara Unpad Pangandaran diadakan oleh pemerintah daerah kabupaten Pangandaran yang mengjadikan proses PDD ketiga perguruan tinggi negri tersebut cepat dan bersamaan. Bahkan dalam konteks kemajuan pembangunan fisik, ITB paling dulu tetapi yang paling pertama memulai dan lahannya sudah dimiliki oleh kampus kemudian anggaran dari pemerintah provinsi segera bisa turun, AMDAL segera bisa diproses adalah untuk Pangandaran oleh karena itu segera akan terbangun kampus Universitas Padjadjaran yang ada di Pangandaran. Tentu ini akan membuka peluang yang lebih terbuka bagi masyarakat Jawa Barat khususnya, karena dedikasi kampus ini ada campur tangan dengan pemerintah daerah bersama-sama bekerja sama dengan Unpad dalam program Kajabar yang sebelumnnya yang mana ada keberpihakan berupa kuota afirmatif dari kampus Unpad bagi masyarakat Jawa barat yang bisa lebih menikmati kampus tersebut.
Pemerintah provinsi juga akan terus membantu karena secara tanggung jawab ketika lahan sudah diserahkan ke pusat, ketika administrasi pengelolaan pendidikan pasti sudah bagian dari pusat, karena Unpad langsung menginduk ke pusat disebutnya sudah bisa mencari pendanaan dari APBN yang mana kita dedikasikan dari pemerintah provinsi maupun kabupaten Pangandaran dengan stimulus dan kominten sampai dengan ada bangunan-bangunan berikutnya yang lebih lengkap. Termasuk kesepakatan khusus ijin AMDAL lebih dari normal karena lahan disini lahan gamping yang tentu berbeda dengan lahan biasa, sehingga AMDAL secara khusus yang menentukan harus bagaimana proses pembangunan tersebut berlangsung. Oleh karena itu AMDAL harus ada mutlak sebelum pembangunan berlangsung karena AMDAL yang menentukan seperti apa situasi pembangunan dibangun di sebuah tempat.

Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Tri Hanggono Achmad memberikan pidatonya pada acara Peletakan Batu Pertama Universitas Padjadjaran di Pangandaran.
Selain itu, Rektor Universitas Padjadjaran, mengungkapkan bahwa, “asal mula pengembangan di daerah Pangandaran memang targetnya adalah pengembangan wilayah yang mana tentunya berbagai prodi yang akan diselenggarakan termasuk riset harus mendukung potensi pengembangan wilayah dari kemaritiman, wisata, dan juga dilihat dari potensi-potensi lain yang ada disini dengan harapan berkomitmen untuk ke arah konservasi karena kita harus punya kesadaran sekarang tentang pembangunan berkelanjutan. Tidak jarang pendirian kampus sebagai pusat penataan ekonomi yang jika tidak direncanakan sejak awal, seperti Depok, Jatinangor akan susah nanti memperbaiki dampaknya. Kami bersama dengan pemerintah kabupaten sekarang sudah mulai berupaya menyiapkan rancangan, bukan hanya sisi fisik tetapi sosialnya karena masyarakat dengan pembangunan tadi harus diarahkan kemana mereka bisa ikut berpartsisipasi nantinya dan itu targetnya.”
Pangandaran sendiri sangat diuntungkan karena mendapatkan afirmasi tidak hanya kota atau kabupaten saja, jadi dua mahasiswa tiap prodi untuk setiap kota atau kabupaten yang berarti ada kurang lebih lima puluh satu prodi. Pangandaran disamping itu mendapatkan afirmasi untuk yang ada di kampus ini, karena lima puluh persen penerimaan mahasiwa ini didedikasikan untuk Pangandaran dan sekitarnya, seperti Ciamis, Banjar, Tasik dan daerah lainnya.
Sebelumnya Bupati Pangandaran senidri mengatakan bahwa, lima tahun yang lalu ketika beliau terpilih dan mendapat amanah, tidak terpikir sebelumnya bagaimana ada kampus perguruan tinggi di Pangandaran, tiba-tiba atas inisiatif Pak Gubernur dan Rektor mendirikan Unpad di sini(Pangandaran). menurutnya, ada beda kesan dan kondisi apabila perguruan tinggi yang biasa-biasa dengan Unpad di Pangandaran, tentu ini akan menaikan APK (dalam mengkampanyekan Pangandaran). “Kita masih minta kemudahan anak Pangandaran untuk mendapatkan akses cukup besar dipenerimaan mahasiswa ini dan sudah dilakukan dengan pembangunana Unpad. Hitungan saya bisa sampai di atas 80 persen anak-anak Pangandaran akan mudah ke sini. Jadi tentu akan sangat menaikkan APK dari sisi ekonomi dari sosial akan luar biasa, ini adalah bagian dari dalam rangka Pangandaran baru. Akses jalan bagus tahun ini dibangun 15 miliar sudah, saya baru tahu jalan ini karena baru ke sini dan akan kita perbaiki. Ada yang negri satu yaitu Unpad, yang swasta dua, Budiman dan Unigal. Untuk keberlanjutan beasiswa bagi mahasiswa asli Pangandaran masih kita lihat, karena sekarang ini yang baru kita berikan beasiswa adalah mereka yang di kedokteran.” Ujarnya.